movie: babette's feast (1987)

Pertama kali mengetahui film ini dari salah satu buku Philip Yancey, What's So Amazing About Grace. Yancey menuliskan kisah film ini sebagai salah satu bentuk anugrah, kasih karunia. Cara Yancey bercerita membuat gue penasaran akan film ini.

Setelah sekian lama berburu, akhirnya berhasil menemukan film buatan Denmark ini, yang adalah film asing terbaik Oscar tahun 1987. Film Babette's Feast diadaptasi dari novel karangan Karen Blixen. Blixen sendiri tidak asing dengan Hollywood. Film mengenai kehidupannya, meninggalkan Denmark dan tinggal di Afrika, adalah salah satu film terbaik di era tahun 1980an. Meryl Streep memerankan dirinya dalam Out of Africa.

Babette's Feast bercerita tentang 2 kakak-adik yang meneruskan kepemimpinan ayahnya sebagai salah satu penatua Kristen Protestan keras di salah satu kota di Denmark. Aliran agama yang keras yang melarang jemaat-nya untuk menikmati hal-hal duniawi dan percaya lidah hanya untuk memuji Allah, bukan menyicipi makanan lezat.

Kedua kakak-adik ini meninggalkan segala-galanya, termasuk calon kekasih, kesempatan untuk menjadi penyanyi terkenal karena dedikasi mereka. Suatu saat, mereka bertemu dengan Babette, yang adalah seorang pelarian dari Paris. Babette tinggal bersama dengan kedua kakak-beradik hingga 12 tahun.

Setelah 12 tahun tanpa berita dari Paris, tiba-tiba suatu hari, sepucuk surat datang menyatakan bahwa Babette memenangkan lotere yang setiap tahun diperbaharui oleh temannya sebesar 10.000,- francs. Kedua kakak-beradik ini bersedih mengetahui Babette akan meninggalkan mereka. Babette datang dan meminta ijin untuk mengadakan makan malam ala Perancis untuk perayaan ulang tahun sang ayah.

Kedua kakak-beradik hanya bisa menyetujui. Babette mengurusi uang hasil lotere dan kemudian meminta kenalan dari Perancis untuk mengirimkan bahan-bahan masak untuk acara makan malam itu. Selama beberapa hari, kota kecil itu dibangunkan oleh kiriman-kiriman champagne, unggas-unggas kecil, penyu hidup dan berbagai bentuk bumbu yang membuat kedua kakak-beradik itu cemas.

Acara makan malam hampir tiba, semua jemaat diundang (hanya tersisa 12 orang tua-tua) dan makanan satu-persatu dihidangkan. Jemaat saling memandang. Anggur terbaik dari Paris dituangkan, dan pada santapan keberapa, tamu mulai santai, mereka mulai tertawa, mulai mengingat-ingat kembali kisah baik, bahkan jemaat yang tidak pernah bercakap-cakap selama 12 tahun saling berangkulan dan menertawakan kebodohan mereka.

Begitu acara makan malam selesai, kedua kakak-beradik segera mendatangi Babette dan mengucapkan terima kasih untuk makan malam yang indah dan bertanya, apa yang akan dia lakukan setelah ini (dengan pikiran Babette akan kembali ke Paris dan hidup dengan 10.000 francs yang dia menangkan itu). Babette di antara piring-piring kotor yang dia harus bersihkan berkata dia tidak akan kembali ke Paris dan makan malam yang baru saja mereka nikmati, itulah semua sen dari 10.000 francs yang dia menangkan.

No comments:

Post a Comment