yogyakarta, 2006

4 tahun yang lalu ketika saya menemukan diri saya jenuh dengan segala rutinitas yang saya kerjakan di Jakarta, saya memutuskan untuk pergi selama 1 minggu di bulan Desember. Seorang teman menganjurkan saya untuk pergi ke Yogyakarta. Saya mengingat dengan jelas bagaimana kota Yogyakarta adalah salah satu kota teraman, teramah dan tidak membutuhkan biaya hidup yang tinggi.

Saya tidak berniat menuliskan kembali salah satu pengalaman yang paling menyenangkan dalam hidup saya. Merayakan Natal di gereja di kota ini juga menandakan sebuah perubahan dalam hidup saya. Dalam kesempatan mengenang kembali masa-masa indah itu, saya berharap suatu saat untuk dapat kembali ke kota yang indah ini.

Sementara waktu, dalam doa saya, ayo Yogyakarta bangkit dan bangun kembali kotamu. Saya tak sabar untuk berlibur dan kembali mengunjungimu lagi.