out with the boys on saturday


Gue baru saja mengalami mimpi yang tidak biasa. Gue mimpi kalo di dalam gedung kantor gue itu ditemukan sarang lebah, 3 ekor tikus yang segede musang dan mahluk-mahluk melata lainnya. HUHUHU. Gak tau apa artinya, cuma rasanya kok sedikit terganggung. Berasa kalo gue saat dalam mimpi itu sedang berada di set syuting film Pocong vs. Kuntilanak.

Eniwei, Sabtu kemarin, gue ngumpul dengan bapak-bapak ganteng dari kantor gue. Kita janjian nonton di EX, Jakarta. Dan demi Megan Fox .. gak deh, demi film Michael Bay, Transformers - The Revenge of the Fallen, kami sudah nongkrong di depan pintu kaca XXI (IYA! Bahkan pintunya belom dibuka, sudah ada antrian! Tsk tsk tsk). Yah setelah antri sekitar 45 menit di luar dan 45 menit di dalam, akhirnya dapat tiket! Yay! Gak sia-sia perjuangan, omelan  dan umpatan (cuma gue sih), dan semangat kami!

Karena film-nya gak akan diputar sampai 2 jam lagi, kami mutusin untuk nyari sesuatu yang bisa dikunyah dan ditelen untuk menenangkan perut yang sudah mulai berisik. 

Film Transformers 2 sendiri agak-agak nge-bosanin yah. Yah, ada beberapa adegan yang sempat membuat gue terpukau (tapi tidak untuk lama) dan mungkin juga karena instalasi THX-nya EX sempat membuat gue berguncang sebentar, tapi setelah sensasi itu berlalu, gue tidak mampu menangkap esensi dari film ini, selain film ini berisik. Menonton film ini sama seperti pengalaman gue ketika naik taksi dan ditabrak oleh taksi lain sekitar 2 bulan yang lalu.

Gue masih ingat waktu nonton film Transformers 1, di mana gue sempat ber-wow-wow ria. Ketika Optimus Prime dan teman-temannya bertransformasi dalam hitungan detik, jantung gue berdebar-debar dan beberapa kali sempat ngumpat. HEHEHE.

Dan ketika gue menonton Transformers 2, gue menantikan sensasi yang sama yang gue dapatkan ketika gue menonton instalasi yang pertama. Sayangnya sensasi itu tidak berhasil gue dapatkan, ditambahkan dengan alur cerita yang terlalu sederhana, gaya penceritaan yang konyol dan dialog-dialog yang biasa saja membuat gue semakin bosan. Gue berasa kalo kita (iyah, elo dan gue) terlalu cerdas untuk film-film seperti ini. Kita bukanlah bocah lima tahun yang hanya mengharapkan aksi tanpa maksud dari sebuah film aksi.

Mungkin itu gaya cerita-nya si Michael Bay kali yah. Soalnya, beberapa hari sebelumnya, gue sempat nonton kembali Armageddon dan gue sempat heran, kenapa yah dulu film ini heboh amat?!

Sangat benar, ada yang bilang nonton dengan siapa itu lebih penting daripada apa yang lo tonton. Untung saja, acara nonton ini bareng dengan teman-teman kantor yang ternyata asik juga, jadi kekecewaan gue setelah nonton Transformers terbayarkan. Cuma gue harus keluar dari biskop dan sedikit menggoncang-goncangkan kepala gue dan bertanya: apa yang baru saja terjadi? 

No comments:

Post a Comment